Sabtu, 25 Juli 2009

PEMBANGUNAN KAMPUS AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI (ATRO) DI DENPASAR


Pembangunan di bidang kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang dikembangkan sebagai salah satu upaya bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan visi misi Indonesia Sehat Tahun 2010. Dalam rangka mewujudkan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan adanya pembangunan secara menyeluruh utamanya pembangunan kesehatan di bidang pendidikan.

Pembangunan kesehatan di bidang pendidikan tersebut tentunya akan menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan profesional yang dapat berperan sebagai pemikir, perencana, penggerak dan pelaksana pembangunan kesehatan yang memadai baik dalam jenis, jumlah dan jenjang pendidikannya. Salah satu implementasinya adalah pembangunan tenaga kesehatan di bidang radiodiagnostik dan radioterapi atau radiografer.

Dewasa ini tenaga radiografer yang ada adalah lulusan diploma III dari Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi atau penata kesehatan yang diberi pembekalan tentang radiografi. Pendidikan ini awalnya hanya ada satu dan bersifat kedinasan di Jakarta. Kemudian sejalan dengan kebutuhan akan tenaga kesehatan di bidang radiografi yang semakin meningkat dan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang imaging diagnostik diijinkanlah pedirian beberapa akademi yang sama baik yang berstatus negeri maupun dibawah yayasan bersifat swasta seperti Atro Poltekes Semarang, Atro Binanusantra Jakarta dan Atro Baiturahmah di Padang. Namun semua itu belum juga mampu mengakomodir kebutuhan akan tenaga kerja di bidang radiodiagnostik dan radioterapi.

Kondisi tersebut pada akhirnya akan menuju pada situasi stagnasi perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran, khususnya di bidang teknologi imejing, oleh karena belum ada program pendidikan teknologi imejing yang mengimbangi perkembangan IPTEK kedokteran dewasa ini. Disamping itu pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum pun menjadi terhambat.

Korelasinya terhadap kota Denpasar sebagai tempat pemilihan Pembangunan Akademi Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) dikarenakan Denpasar merupakan pusat pendidikan khususnya pendidikan bidang kesehatan di Bali. Kota Denpasar memiliki potensi yang tinggi untuk pengembangan pendidikan khusunya pendidikan dibidang kesehatan karena pada umumnya Denpasar memiliki fasilitas kesehatan yang sangat memadai seperti RS Pusat Sanglah, RS Prima Medika, RS Surya Husada, RS Medistra dan banyak lagi yang lainnya, yang dapat menunjang pendidikan Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) tersebut dari sisi praktikumnya.

Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) ini, akan dipersiapkan untuk peminat lokal maupun luar daerah sehingga putra daerah tidak harus ke pulau Jawa untuk menempuh pendidikan tersebut. Diharapkan juga nantinya Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) ini akan menjadi pusat pendidikan Radiografer di wilayah Kopertis VIII yang meliputi Bali-NTT-NTB. Disamping itu akademi ini akan menjadi aset daerah yang sedikit tidaknya mampu memberi kontribusi bagi daerah khususnya Denpasar. Sehingga dipandang perlu adanya Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) di Denpasar.